MAKALAH
HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA
Di susun oleh:
1.
Arum Nur Jannah (B1100773)
2.
Mei Dwi Astuti (B1100774)
3.
Putri Puspita
Sari (B1100775)
4.
Tunmuna Faroh (B1100776)
5.
Reni Apriliati (B1100777)
6.
Nur Hikmah
Ramadani (B1100778)
7.
Dwi Nur Santi (B1100779)
8.
Anisyatur
rofoqoh (B1100780)
9.
Warohmatun (B1100781)
10.
Astria Meilina
Saputri (B1100782)
11.
Muryatiningsih (B1100783)
12.
Nur Hayati
Ningsih (B1100784)
STIKES
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN
AJARAN 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah dengan judul “HUBUNGAN
ANTAR MANUSIA” tanpa ada halangan suatu apapun.
Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Siti
Mutoharoh,S. Sit selaku dosen pembimbing mata kuliah Bisnis dan Komunikasi.
2. Orang
tua yang telah banyak memberi dukungaan dan motivasi dalam penyusunan makalah
ini.
3. Serta
rekan-rekan DIII Kebidanan khususnya kelas 1B yang telah memberikan dukungan
dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang.
Gombong, Mei
2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup
harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak
bisa dihindari, mutlak dilakukan manusia
apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan
kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk
hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan
kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya
saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya,
tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada
pada diri manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang
bermacam-macam. Disatu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia
adalah anak. Disatu sisi adalah ia kakak, tetapi disisi lain ia adalah
adik.pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan
komunikasi antar bidan klien dalam pelayanan kebidanan, mempermudah alih
pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa
mampu :
a.
Menjelaskan tentang
pengertian hubungan antar manusia
b.
Menjelaskan
tujuan dari hubungan antar manusia
2.
Tujuan Khusus
Mahasiswa
memiliki kemampuan untuk :
a.
Menjelaskan
teknik-teknik hubungan antar manusia
b.
Menjelaskan
factor yang mendasari hubungan antar manusia
BAB
II
ISI
A. PENGERTIAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali
sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia
dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu
kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba
menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk mencari
pemecahannya. Hubungan antar manusia
yang merupakan pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan
diri dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph A
Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh
psikologisnya. Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah menemukan,
mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari pemecahan.
B. TUJUAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar
tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling
bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan
memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis dalam penyesuaian
diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan
serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini
disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai
kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya
hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah
tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan
antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah
salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang
dipengarui oleh pembawaan dan lingkungan.
C. TEKHNIK
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tekhnik
untuk menjalin hubungan antar manusia adalah dengan:
1. Melakukan
kontak sosial
a. Berasal
dari bahasa latin com (bersama) dan tango (menyentuh) yang artinya
bersama-sama menyentuh
b. Secara
fisik kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah
c. Secara
sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah
2. Melakukan
komunikasi
D. FAKTOR
YANG MENDASARI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia melibatkan individu secara
utuh baik dan secara fisik maupun psikologis. Proses psikologis sangat dominan
mendasari hubungan antar manusia dan merupakan faktor utama yang dalam proses
internalisasi, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
1. Factor
imitasi
Imitasi atau tiruan
adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya. Sebelum
mengikuti satu hal, ia harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Minat
perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi
b. Sikap
menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi
c. Seorang
meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan
social yang tinggi.
Dari syarat diatas,
imitasi merupakan proses hubungan antar manusia yang menerangkan tentang
mengapa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman dalam pandangan dan tingkah
laku.
2. Faktor
sugesti
Sugesti adalah proses
seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku orang lain
tanpa kritik terlebih dahulu.
Persyaratan untuk memudahkan
terjadinya sugesti pada seseorang adalah sebagai berikut:
a. Hambatan
berfikir, karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi pada orang
tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala
pengaruh atau pandangan orang lain.
b. Pikiran
terpecah-pecah (disasosiasi), orang yang sedang mengalami pemikiran yang
terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c. Otoritas
atau prestise, proses sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang sikapnya
menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian tertentu
sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang yang
mempunyai prestise sosial yang tinggi.
d. Mayoritas
orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut disokong oleh
mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat. Penerimaan pandangan
itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e. Kepercayaan
penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut dikarenakan
pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.
3. Faktor
identifikasi
Preses identifikasi
berlangsung secara sadar (dengan sendiri) irrasional, berdasarkan perasaan, dan
berkembang bahwa identifikasi beerguna untuk melengkapi system norma dan
citra-citra.
4. Faktor
simpati
Simpati adalah persaan
tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian
perasaan dorongan utama yang memunculkan simpati adalah rasa ingin mengerti dan
bekerja sama dengan orang lain.
E. FAKTOR
YANG MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Salah satu cara seseorang melakukan hubungan antar
manusia adalah dengan menggunakan komunikasi antara individu atau komunikasi
interpersonal. Agar hubungan antar manusia berjalan dengan baik, salah satunya
dapat ditunjang dengan menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik. Berikut
adalah factor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik:
1. Rasa
percaya (Trust)
Percaya adalah
mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang
pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Giffin, 1967).
Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir, “percaya”
menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita, maka klien
akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi,
memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi, serta memperluas peluang
komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain
akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga factor
yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi yang didasari
sikap saling percaya, yaitu :
a. Menerima
Adalah kemampuan
berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap
yang melihat orang lain sebagai manusia sebagai individu yang dihargai.
Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak
kita senanginya. Betapun jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap
berkomunikasi dengan dia sebagai personal, bukan ssebagai objek. Sikap menerima
tidak semudah apa yang kita katakan. Kita cenderung menilai dan sukar menerima.
b. Empati
Merupakan factor kedua
yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain. Empati dianggap sebagai
memahami orang lain yang tidak emosional. Berempati artinya membayangkan diri
kita pada kejadian yang menimpa orang lain.
c. Kejujuran
Merupakan faktor ketiga
yang menumbuhkan sikap percaya diri. Kita akan menaruh percaya pada orang yang
terbuka, atau tidak mempunyai pretense yang dibuwat-buwat. Kejujuran
menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable).
Ini mendorong orang lain percaya kepada kita.
2. Sikap
sportif
Sikap sportif adalah
sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam komunikasi yang terjadi dalam
hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila tidak menerima, tidak
jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive, komunikasi
interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak melindungi
diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang memahami
pesan orang lain.
3. Sikap
terbuka (open mindedness)
Sikap terbuka amat
besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.
Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus mengidentifikasi dahulu
orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism.
Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu mengidentifikasi
karakteristik orang dogmatis.
Sikap Terbuka
|
Sikap Tertutup
|
1.
Menilai pesan secara objektif dengan menggunakan
data-data dan keajegan logika.
|
Menilai
pesan berdasarkan motif pribadi
|
2.
Membedakan dengan mudah, melihat nuansa
|
Berfikir simplisis, artinya berpikir
hitam putih tanpa nuansa
|
3.
Berorientasi pada isi
|
Bersandar lebih banyak pada sumber
pesan daripada isi pesan
|
4.
Mencari informasi pada berbagai sumber
|
Mencari informasi tentang kepercayaan
orang lain dari sumbernya sendiri bukan dari sumber kepercayaan orang lain
|
5.
Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah
kepercayaan
|
Kaku mempertahankan dan memegang teguh
system kepercayaan
|
6.
Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan
rangkaian kepercayaan
|
Menolak, mengabaikan, mendistorsi dan
menolak pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan
|
Gambar 3.1 perbedaan sikap terbuka
dengan sikap tertutup
Agar
komukasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubuingan interpersonal
yang efektif,dogmatis harus diganti dengan sikap terbuka.Bersama – sama dengan
sikap saling percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya
saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling
mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan
antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang.
Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar
seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan
hati.
Tujuan hubungan antar
manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing
orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang
lain.
Teknik untuk menjalani hubungan antar manusia dengan
:
1. Melakukan
kontak sodan menghargai setiap individu.cial
2. Melakukan
komunikasi
B. Saran
Untuk
menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri
sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.
DAFTAR
PUSTAKA
Arwani. 2002. Komunikasi dalam
Keperawatan. EGC. Jakarta
Wulandari Dian.2009. Komunikasi Dan
Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jogjakarta: NUHA MEDIKA Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar